Tolong matikan adblock dan script blocker Anda untuk melihat halaman ini.

─̶─Jika ingin meng-COPY tolong sertakan sumber :D─̶─


Penerjemah : D.Blank13th


Chapter 1

3-1=Hopeless

Part II


Ini dibangun oleh para dwarf, sebuah kapal perang yang digunakan untuk pertempuran udara, ini sekarang sudah hancur.

Ada jejak dari tanah hancur bekas [Pertempuran Kecil] di area ini beberapa minggu lalu. tujuan Riku hari ini adalah untuk mencari sumber daya yang bisa dipakai.

Retakan membuat tim bisa memasuki kapalnya. Ivan bertanya pada Riku. “...Elemental jarum piring?”

“Tidak. [Abu hitam] itu terlalu kuat. Elemental particle bisa terpengaruh.”

Ivan diam-diam memprotes. Dengan cara ini, mereka kehilangan satu jaminan hidup mereka.

Piringan Elemental Jarum (Elemental Needle Plate)─̶─sebuah piroxin yang bereaksi kuat pada elemental particle. Sebuah artifak yang dibuat dengan menghubungkan obsidian.

Ini digunakan untuk menyadari dewa dan tanggungan mereka─̶─pada akhirnya menginformasikan arah para [Monster] dengan hitungan Elemental particle yang sangat tinggi─̶─meskipun ini dibuat oleh Riku dan kakak perempuannya, untuk saat ini tidak bisa digunakan.

Begitulah, mereka hanya bisa melihat posisi musuh menggunakan kelima indra mereka.

Sampah yang dikenal sebagai spesies manusia yang diasingkan dan diusir, melawan monster dengan indra super─̶─terlalu menggelikan.

Memang, terlalu menggelikan.

“...Bergerak kedepan dengan hati-hati.” Riku bergumam dengan wajah datar.

Ivan dan rekannya yang lain─̶─Allei diam-diam mengangguk sebelum menyelinap ke reruntuhan.

Untuk memasuki tempat hanya dengan menekuk punggung mereka dan menyikat melewati kumpulan debu, itu pasti keberuntungan─̶─

....Fokus!

Ivan lalu mengatakan pada dirinya sendiri.

(Jangan cemas, jadilah tak berarti seperti setitik debu. Bunuh suara nafas dan detak jantung. Tegangkan kelima indra, pastikan bahwa bahkan debu tidak bisa lolos dari pandanganku)

─̶─dibandingkan dengan waktu sebelumnya, ini bahkan tidak dihitung sebagai tempat berbahaya.

Mereka mempertinmbangkan jarak yang jauh dari medan perang. Tempat dimana mereka sekarang adalah bisa dibilang menjadi sebuah gunung gunung sampah yang ditinggalkan.

Bagaimanapun, menyebut tempat ini [Aman] bisa menjadi kepuasan. Ada kemungkinan kalau monster sesat yang mengintai disekitar.

Mungkin, mungkin bahkan adalah ras lain yang tidak ada hubungan dengan perang berkeliaran disekitar.

Atau mungkin, bahkan mungkin ada sisa-sisa dwarf yang mengemudikan kapal ini─̶─

Bahkan jika party lain dalam keadaan hampir-mati, mereka tidak dapat selamat jika terjadi konfrontasi.

─̶─inilah kenyataan mereka. Mengejutkan, kenyataan tak beralasan.

Jika seorang dwarf menggunakan itemnya, ini berarti satu hal─̶─ratusan hidup manusia akan berkurang menjadi abu.

Inilah dampak dari menjadi musuh mereka. Demi menyelamatkan masa depan, bersembunyi dari masa sekarang.

Jadi─̶─

“─̶─hey, Ivan, ini adalah temuan besar!!”

Mendengar teriakan keras dari belakangnya, Ivan berbalik dengan sebuah ekspresi jengkel.

Agak jauh adalah Allei, yang terlihat gembira. Mata Allei bersinar selagi dia melambaikan tangan kanannya secara dramatis.

“Kemarilah, hal ini mengagumkan!”

Ivan menjulingkan matanya untuk melihat Allei juga wajah Riku. “.....”

Riku tetap terdiam selagi dia mengangkat tangannya─̶─membuat aksi seperti membelah tenggorokan.

Hanya seperti itu, Allei yang tidak bisa mengontrol kegembiraannya dan terengah-engah sesaat lalu mulai sedikit bergetar.

“Ma....Maaf. Tapi, tapi, lihatlah ini.”

Objek yang ditemukan Allei seperti sebuah kotak kecil pada pandangan pertamanya. Ini terhubung dengan beberapa bagian yang berbelit-belit.

Tapi ketika Allei memutar objek itu dengan tangannya, kotaknya melepas sebuah cahaya berwarna pelangi.

“Ini─̶─!”

Melihat pada peta berskala besar yang terproyeksi di udara, bahkan Ivan tidak bisa menyembunyikan kekagetannya dan melepaskan sebuah nafas terkejut.

“Apakah ini─̶─peta dunia?!” “Ya, edisi terbaru juga!”

─̶─peta dunia. Meskipun mereka mengumpulkan data serta melakukan pengukuran sendiri, pada akhirnya peta dibuat hanya dari tingkat tertentu.

Bagaimanapun, map yang terproyeksi diudara menampilkan dunia dan samudra secara tepat tanpa mengurangi sebuah detil. Terlebih lagi, selama perang, daerah mungkin berubah setiap saat, ini memang─̶─

“....Bukan hanya itu.” Bisik Riku secara lembut.

“Sebuah map strategis, dan juga kekuatan musuh─̶─ada kode rahasianya, tapi memecahkannya seharusnya mudah dengan bahasa dwarf. Tak masalah.”

“─̶─Ha, haha!”

Bisa dimengerti kenapa Allei segembira ini─̶─bahkan Ivan melepas sebuah senyuman.

Dengan kata lain, dengan map ini─̶─menduga situasi pertarungan menjadi mungkin.

Menduga apa yang terjadi di masa depan dan memilih tempat yang aman untuk hidup...! Temuan yang sempurna, Riku dengan santai berkata.

“Ivan, Allei, bandingkan dan ubah peta yang saat ini kita miliki dengan sisi kiri dan kanan dari peta masing-masing. Aku akan menulis map strategi dan kekuatan musuh.”

“”Bersumpah pada perintah!””

Ivan dan Allei tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka selagi menerima perintah. Sumpah pada yang meninggal, sumpah atas fakta─̶─penerimaan.

Mengeluarkan kertas, tinta dan alat pengukur dari tas mereka, mereka mulai bekerja.

Waktu mereka ketat, tapi mereka harus menggambar data secara akurat dan menyalinnya. Namun, Allei tiba-tiba memikirkan sessuatu dan membuka mulutnya.

“Ne, Riku, tidak bisakah kita cuma membawa alat proyeksi ini kembali?” Riku secara pelan mengangkat kepalanya sementara Allei melanjutkan.

“Bukannya lebih baih begini? Ini tidak akan jadi beban terlepas dari ukuran, dan kita tidak harus membuang-buang kertas dan waktu─̶─“

“Ditolak. Kita tidak bisa membawa apapun yang menggunakan Elemental particle untuk berfungsi. Cepat tulis.”

“Aku mengatakan itu, tapi, ukuran ini...” “Allei.”

Dengan nada tajam, Riku memanggil nama Allei.

“....Jika kau ingin mati, maka katakanlah─̶─Akan kukabulkan keinginanmu.”

Riku mengatakannya dengan suara penuh dengan niat membunuh dan gelap, wajah tak berekspresinya dan pupil tak bercahayanya.

“Membunuhmu sendiri bisa mencegah monster dari mendeteksi elemental particle dan menghancurkan kita semua. Ini sederhananya harga yang terlalu murah untuk dibayar.”

“─̶─A, aku mengerti─̶─...Maaf...”

Takut oleh ancaman Riku, Allei menggelengkan kepalanya. “Ta, tapi, kau tidak perlu segitu marahnya ‘kan....?”

“Allei, apa yang Riku katakan─̶─adalah tujuan kita. Apa kau sudah sudah lupa?"

Ivan memberi saran, tapi wajahnya terlihat serius, menyebabkan Allei menelan ludahnya.

“─̶─[Kita tidak ada, kita tidak bisa ada, jadi kita tidak bisa dirasakan]....”

“Lihat, bukannya kau mengingatnya? Mati karena menolak menyalin sebuah map

─̶─apa ada yang lebih membosankan dari kematian ini?” “....Maaf.”

Allei membisikkan permintaan maaf.

Pada saat ini, sebuah getaran pelan dan berat datang dari tanah. “....!”

Seketika, mereka bertiga merendahkan tubuh mereka dan pergi menuju bayang, sebagaimana berdiskusi sebelumnya.

─̶─Part II END─̶─


Prev | ToC | Next