Tolong matikan adblock dan script blocker Anda untuk melihat halaman ini.

─̶─Jika ingin meng-COPY tolong sertakan sumber :D─̶─


Penerjemah : D.Blank13th


Chapter 2

1x1=Aimless

Part IV


“....Riku, kita, belum sampai...?” “Ahhh. Sungguh. Aku tidak bisa percaya padamu.”

─̶─yang dibawa kembali adalah Riku.

Jarak yang dibutuhkan bagi kuda untuk berlari selama lima hari, ShuVi melakukannya dalam beberapa jam

─̶─sambil menggendong Riku.

Sesampainya di dekat koloni, ShuVi menurunkan Riku.

Riku sudah pada titik dimana dia melampaui terkejut, dia tertegun oleh ras yang tidak masuk akal ini.

“Pergerakanmu...Benar-benar tidak memerlukan Elemental partikel?”

“Tidak, perlu. [Tubuh] ShuVi....Dibawah...Rata-rata, dibandingkan dengan...Ex-Machina lain.”

─̶─kemahiran ini dianggap dibawah rata-rata....Eh. Apa lagi, itu dilakukan tanpa menggunakan persenjataan.

“Jika persenjataan, digunakan....Beberapa menit....Cukup..”

─̶─tapi pertama, sampingkan pembicaraan extra-dimensional.

Masalahnya datang setelah itu. Riku sekali lagi memeriksa kembali penampilan ShuVi.

ShuVi menggunakan sebuah jubah hoodie XL, dia setidaknya berhasil menyembunyikan telinga yang tak bisa dilepaskan dan kepalanya dari terekspos. Tapi...

“Masalahnya adalah ekor itu yang menonjol keluar, kan.”

“....Bukan, ekor.....Diduga menjadi saraf yang menghubugkan ke Elemental Gallery....” “Nah, terlepas dari itu, bisakah kau gulung menjadi bola dan menyembunyikannya?”

ShuVi tidak mendukung aksi itu, tapi dua kabel hidup itu tampak seperti ekor tidak peduli situasinya.

“.....Tidak....Ini....Sumber kekuatan....ShuVi....Penjelasan ini, adalah yang kedua kalinya...” Ahhh, aku tahu itu, Riku mulai mendesah.

Awalnya, itu dimaksudkan untuk ShuVi didandani seperti manusia, Elf─̶──̶─sihir kamuflase dapat dengan efisien menyelesaikan tugas ini.

Tapi masalahnya akan jadi terdeteksi Elemental partikel dalam koloni.

Jadi, sebagai langkah terakhir, mereka memikirkan cara untuk dengan paksa menyembunyikannya....

Ekor ini─̶─seharusnya menjadi saraf yang terhubung ke Elemental Gallery─̶─ShuVi bergerak karena itu.

Itu mirip dengan saat manusia memakan makanan, perilaku [Mengkonsumsi] daripada menggunakan Elemental partikel.

Oleh karena itu, tidak akan ada membaca Elemental partikel─̶─tapi ekor dalam kasus ini terekspos.

Menggaruk kepalanya, Riku mengatakan dengan harga diri yang rendah.

“....Tidak peduli, pada titik ini, kita hanya akan bersikeras bahwa itu adalah [Dekorasi]. Aku akan mengulanginya sekali lagi, jika kau terekspos, itu akan jadi mustahil untuk memahami [Hati] ok? Putuskan sendiri untuk bermain sebagai manusia.

“....Un, mengerti.....”

Memperbarui tekad mereka, mereka berdua memasuki gua melalui sebuah terowongan sempit.

Sampai mereka bertemu pemuda penjaga pintu─̶─ “Ah, RI─̶─“

Dia akan menyambut Riku dengan keras, tapi gerakan tangan panik Riku menghentikannya.

“i,itu pasti sulit untukmu.....Semuanya khawatir tentangmu, ah”

Penjaga muda yang meredakan wajahnya, melihat ShuVi disamping Riku dan memiliki tampang mencurigakan.

Hush, Riku sekali lagi menggunakan gerakan yang sama untuk membuatnya diam, sebelum pergi melalui pintu.

Melihat bagaimana Riku menghapus napasnya dan perlahan merangkak menaiki tangga, ShuVi bertanya.

“...Riku, takut....Karena ShuVi?”

“Ahh, tentu ada alasan ini. Tapi dibandingkan dengan itu─̶─“

Riku akan mengatakan itu ketika dia tiba-tiba berhenti. Untuk melarikan diri atau tidak, dia mulai melindungi kepalanya─̶─

“Ri─̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶─ku

─̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶─!”

Pada saat yang sama teriakan datang.

Mengarahkan serangan pada kepala Riku─̶─tidak, perutnya.

Coron yang muncul didepan Riku, memberinya tendangan lutut berbahaya.

Riku yang tidak punya waktu untuk mengerang roboh ke tanah, dan seolah tidak dengan mudah membiarkan dia pergi.

Coron melanjutkan dengan menarik daerah dada kemeja Riku dan mulai marah-marah.

“KAUUUUU!! Apakah kau puas meninggalkan rumah selama lima hari dan membuat semuanya khawatir─̶─“

Riku mulai berbusa di mulutnya karena guncangan intens dan raungan Coron.

─̶─pada saat ini.

Tiba-tiba, saat Coron menghentikan tindakannya.

“KENAPA ANAK INI SANGAT LUCUUUU─̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶─❤"

Dia melemparkan Riku kesamping dan memeluk ShuVi.

Setelah itu, dia mulai tertawa dan mengirim tatapannya pada Riku yang terbatuk keras.

“Hey Riku, bukannya akan baik-baik saja jika kamu hanya bilang kau pergi untuk menemukan seorang pengantin baru ♪”

“Coron, apa kepalamu baik-baik saja. Siapa yang akan mencoba dan menemukan seorang pengantin di dunia bermasalah ini selama lima hari─̶─“

Mendengan jawaban dari Riku yang matanya setengah terbuka, Coron menyerangnya dengan sikunya dan melanjutkan.

“Sudahlah~ jangan malu-malu~ ♪ Di hari dan zaman ini, hal pertama adalah hidup, yang kedua adalah makanan! Ketiga keempat dan kelima adalah hidup juga yo!”

─̶─lalu bagaimana denganmu!

Riku hampir menyerukan kata-kata yang dia pikirkan tapi dia menelannya kembali.

“Tapi Riku tidak punya maksud seperti itu, jadi aku khawatir oh? Aku benar-benar tidak akan menghalangimu juga, jadi kalian berdua nikmati mandi kalian dan milikilah hubungan intim~

─̶─“

“....Hentikan gerakan tanganmu terlebih dahulu!”

Riku memeluk kepalanya saat melihat bagaimana Coron menempatkan ibu jari dan telunjuknya sebelum memasukan lubangnya dengan jari tengahnya.

“Hey, aku bilang...Apakah kau tidak biasanya berpikir bahwa dia akan selamat dari koloni yang hancur?”

─̶─lalu, seakan mendapatkan kembali rasionalitasnya, Coron akhirnya berhenti. Dia tiba-tiba ditanya dengan pndangan misterius.

“....─̶─begitukah?”

Menyelesaikan kata-katanya, Riku merasa bahwa situasinya agak buruk─̶─dia tidak punya

pilihan.

Karena dia sudah memulainya, dia bertekad dan berkata.

“.....Setelah menafsirkan peta Dwarf, kau harusnya tahu bahwa ada pertempuran di tempat yang membutuhkan dua setengah hari bagi kuda untuk bepergian. Ada sebuah koloni kecil didekat daerah itu─̶─aku pergi kesana untuk mengkonfirmasinya.”

─̶──̶──̶──̶──̶─tidak berbohong.

Menurut peta, ada koloni yang menghilang karena pertukaran dengan Demonia dan Dwarf.

Tapi itu─̶─soal [Dua tahun lalu].

Tapi di koloni ini, satu-satunya orang yang mengetahui bahasa Dwarf adalah Riku─̶─jadi tak akan ada kekurangan.

Tapi Coron mungkin tidak setuju hanya karena ini─̶─ “Meski begitu, kamu juga tak perlu pergi sendirian kan.”

Riku sudah menduga bahwa bantahannya akan begini, dia menggelengkan kepalanya dan berkata.

“Akan ada lebih banyak risiko jika ada lebih banyak orang. Tapi jika aku katakan kalau aku akan pergi sendirian─̶─“

“Mendapat larangan tentu saja akan alami!! Hal semacam ini. Meskipun sangat mirip Riku....Hey, kamu harusnya memberikan beberapa pertimbangan untuk kakakmu dan izinkan aku untuk memberi perutmu beberapa lubang baru kan?”

Coron menatap Riku dengan mata tergantung.

Menyadari mata merah dan bengkaknya, suasana hati Riku menjadi lebih berat dari sebelumnya.

Riku meminta maaf sedalamnya dalam hatinya untuk kakaknya yang menjadi khawatir untuknya─̶─meskipun demikian, dia tidak bisa megatakan kebenarannya.

Seakan menyerah, Coron mendesah dan berbalik, dengan lembut bertanya pada ShuVi.

“Maaf tentang itu─̶─tampaknya kamu sudah menemui banyak kemalangan....Siapa namamu?”

“....ShuVi....”

Sesuai rencana, sesuai dengan pengaturan.

Seolah-olah sangat pemalu, ShuVi bersembunyi dibelakang Riku dan menjawab. Unun, Coron menganggukkan kepalanya sambil tersenyum dan menjawab.

“Tapi yakinlah, disini aman karena ada Riku. Jadi bagaimana kamu bisa tahu Riku ♪"

Riku pikir─̶─harusnya tidak ada niat jahat dalam pertanyaan ini.

Itu hanya sebuah pertanyaan yang dibentuk dengan murni ketertarikan. Atau mungkin, itu untuk menghibur ShuVi yang kehilangan koloninya, sebuah perasaan yang mirip dengan keraguan kecil─̶─

Bagi ShuVi yang tidak melanjutkan percakapan, Riku menginstruksikan dia dengan matanya untuk [Melanjutkan interaksi].

Tapi─̶─sebagai Ex-Machina, dia tidak bisa menafsirkan petunjuk semacam ini.

“....ShuVi..Berciuman dengan Riku....Lalu meminta dengan kuat.....Perilaku reproduksi.”

─̶─oke, disini muncul masalah.

Dari pernyataan ini, dapat ditentukan bahwa itu adalah [ShuVi yang mendekati Riku untuk perilaku reproduksi].

Pada saat ini, Coron mulai melangkah dengan langkah berat yang tidak biasa. “Hal semacam itu─̶─“

Gua mulai bergetar karena Riku dibombardir dengan pukulan yang berpotensi menembus melalui hatinya.

“Hanya bisa dilakukan setelah menentukan itu aman, setelah sukses maka harus dilakukan─̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶─!”

Kesadaran Riku dengan mudah terhapus.

─̶─Part IV END─̶─


Prev | ToC | Next