Tolong matikan adblock dan script blocker Anda untuk melihat halaman ini.

─̶─Jika ingin meng-COPY tolong sertakan sumber :D─̶─


Penerjemah : D.Blank13th


Chapter 3

1+1=Deathless

Part IX



 ─̶─Tiga warbeast membunuh keberadaan mereka, dan berjalan didalam hutan untuk mencari makanan.


Di dunia ini, di zaman ini, mengamankan makanan bukanlah tugas yang mudah bahkan jika mereka adalah warbeast. Sebagai permulaan ada terlalu sedikit hewan yang layak hidup. Apalagi ketika itu dibatasi ras lain mereka bisa “berburu” tanpa menarik risiko.

Setelah mempertajam kelima indera, dan mengikuti bau─̶─mereka akhirnya menemukan satu mangsa.

─̶─Itu adalah manusia. Itu adalah hewan yang tidak terlalu lezat tapi, itu akan mengisi perut.

Mereka bekerja sama dengan suara yang hanya warbeast bisa dengar. Bahkan jika lawan adalah manusia mereka tidak akan gegabah.

Mengelilingi dia dan serang sekaligus─̶─mereka mengangkat taring mereka─̶─ “─̶──̶──̶─!!?”
─̶─Atau begitulah yang tadinya akan dilakukan, tapi mereka semua melompat mundur pada saat yang sama seakan memantul.

“Seperti yang diharapkan dari Warbeast. Aku tidak keberatan jika kalian akan memakanku tapi─̶─Aku bisa jamin rasanya buruk ok?”

“...Siapa, kau?”

Pada sesuatu yang terlihat seperti manusia yang berbicara kepada mereka dalam bahasa warbeast, ketiga warbeast menjadi berhati-hati dan bertanya.

Itu sangat bau─̶─ “sesuatu” yang telah mengambil “racun berjumlah besar”, dan berbicara dalam bahasa warbeast, menjawab.

“Hutan Teluk di barat yang warbeast gunakan sebagai markas... Dwarf mencoba untuk mengubah tempat itu menjadi situs eksperiman ledakan untuk bom kau tahu.”

“─̶─Apa, katamu.”

Ketiga warbeast sekaligus, mengamati lawan mereka dengan memilih dari detak jantung hingga suara aliran darah dengan kelima indera mereka.

─̶─Suhu tubuh abnormal, jumlah detak jantung abnormal, tapi itu karena racunnya. Pupilnya─̶─

“Jika kau meragukanku, cobalah pergi ke tempat di peta ini. Kalian adalah individu dengan Darah Kehancuran bukan? Jika hanya fasilitas Dwarf maka, kalian entah bagaimana harusnya dapat menyusup dan menemukan yang orang-orang itu lakukan. Aku hanya akan memberitahu satu petunjuk.”

─̶─Reaksi kebohongan─̶─ tidak ada. Pada saat yang sama mereka bertiga mencapai kesimpulan itu,

Manusia itu, berkata.

“─̶─Itu adalah senjata pemusnah skala besar yang disebut Zuibaku[Bom Mayat]─̶─

mampu membunuh bahkan seorang Old Deus.” “””─̶──̶──̶─!!?””””
Mengamati sekali lagi, reaksi detak jantung, pupil, bahkan suara aliran darah dalam pembuluh kapiler─̶─kebohongan─̶─tidak ada!!?

“Carilah. Seperti, kemana itu akan dibawa, dan meghancurkan hal-hal seperti bahan dan peralatan. Juga bahkan dengan kesalahan jangan mencoba mengancurkan senjatanya ok? Ada juga kemungkinan itu akan menghembuskan semuanya pada saat itu. Sebelah barat Benua Russia, semua itu.”

Dan kemudian, “sesuatu” yang misterius itu, mengatakan semua yang diinginkan, dan dengan santai mulai berjalan pergi.

─̶──̶──̶─.........

“─̶─ShuVi, apakah ada suatu reaksi?” “...Tidak ada...itu, baik-baik saja...”
Untuk pertanyaan Riku, ShuVi menggunakan kompas elemental─̶─atau begitulah dia pura-pura, dan mencari reaksi kehidupan.

Tak ada satupun, ketika konfirmasi itu diambil, para [hantu] menyusup ke fasilitas Dwarf sekaligus.

“Lagian... untuk “bercakap” dengan orang-orang yang melakukan sesuatu seperti ini, tolong biarkan aku istirahat, Jendral.”

─̶─Seorang [hantu] dari masa lalu yang memiliki nama Alei akan melihat-lihat, dan mengambil napas dan mengatakan itu.

Bangunan baja yang dulunya fasilitas Dwarf, memiliki jejak cakar raksasa diukir di dinding, dan asal-usulnya tidak ditemukan.

Ada juga jejak cakar raksasa diukir dengan kedalaman yang memiliki panjang yang tinggi─̶─tapi

“Jika itu diperlukan maka itu akan dilakukan lagi tak peduli berapa kali. Satu-satunya yang mampu berbicara sempurna dalam bahawa warbeast adalah kau sendiri. Serum

darah juga bekerja kan.”

“Ya, sempurna. Itu berakhir hanya dua hari kejang.”

Para [hantu] tersenyum pahit dan menjawab Riku, yang menjawab acuh tak acuh.

─̶─Seolah-olah ada hal seperti itu. Mereka melakukan “beberapa aplikasi” untuk peta kekuatan yang Ivan tinggalkan, menyusup ke kapal perang hancur dwarf yang menghembuskan koloni, dan hanya melakukan sedikit “pertukaran” untuk jumlah kecil dari informasi yang disampaikan.

Semua yang tersisa adalah hanya untuk menyampaikan fakta kepada warbeast─̶─bahwa habitat warbeast adalah daratan yang dijadwalkan untuk eksperimen ledakan.



“Tapi aku penasaran berapa banyak yang akan menyelinap dengan [Darah Kehancuran]. Setelah menghancurkan sebanyak ini apakah kau yakin tidak akan ada suatu kematian, Jendral?”

“Ya tidak akan ada. Tidak ada jejak darah─̶─seperti yang diharapkan dari warbeast, intuisi mereka luar biasa.”

Jika itu adalah kelima indera warbeast maka, bahkan jumlah orang didalam fasilitas dari jauh, mereka dapat menemukannya dengan secara harfiah indera mereka yang tidak manusiawi.

Dwarf bukanlah idiot. Mereka tidak bisa menggunakan sihir dan mereka tidak akan menempelkan bom yang bisa menghembuskan semuanya.

Apa yang akan terjadi jika banyak Warbeast dengan Darah Kehancuran muncul disana? Akan adakah pilihan lain selain lari?

Dan Warbeast juga bukanlah idiot. Apa yang harus diprioritaskan selama Dwarf melarikan diri adalah─̶─

“─̶─Sepertinya rumor Zuibaku itu dibawa huh, Jendral. Oleh Warbeast, atau oleh Dwarf.”

“Itu adalah Warbeast. Apakah ada orang lain disini yang mampu meninggalkan “jejak kaki” di tanah dan dinding yang dibuat dari baja?”

─̶─Tentu mereka dengan paksa membawanya.

Tapi [Intuisi Warbeast] harusnya mengerti yang paling bahaya dari bom itu.

Oleh karena itu apa yang mereka bisa lakukan adalah─̶─membuang bomnya, dan lalu─̶─melarikan diri. “Itulah kenapa aku mengatakan. Ini adalah, sebuah [game].”
Jika kondisinya bertemu, ras tertentu yang hampir tidak berdaya melawan ras tertentu yang lain.
Itulah tepatnya kenapa perang masih berlanjut.

“Tapi dwarf tidak akan meninggalkan tempat ini. Batas waktunya adalah lima belas menit. Kumpulkan informasi dan menghilanglah. [Hantu] adalah─̶─“

“Sesuatu yang tidak ada dimanapun─̶─Aschente[Sumpah pada Persetujuan]─̶─“

Sementara para hantu menyebar sekaligus, dan dimana mengumpulkan informasi, ShuVi bertanya.

“...Apakah, ini...bagaimana “kamu akan membentuk”...bidaknya...?”

“Aku tidak akan melakukan sebanyak itu. Masih belum─̶─hanya saja,” Alasan dia mengatur Warbeast sebagai pion─̶─itu adalah.
Itu karena jika mereka pergi sangat dalam ke markas musuh, mereka bahkan bisa menjadi ratu. Tapi─̶─ Riku tersenyum pahit.
“Meski jika itu adalah sebuah pion, itu masih bisa mengalahkan sebuah gajah... hanya itu.”

─̶─Part IX END─̶─


Prev | ToC | Next