Tolong matikan adblock dan script blocker Anda untuk melihat halaman ini.

─̶─Jika ingin meng-COPY tolong sertakan sumber :D─̶─


Penerjemah : D.Blank13th


Chapter 4

1÷1=Companionless

Part II


“…Riku…….ti,durlah..”

“…Aku, tidak bisa…Jika kita tidak segera keluar, untuk men-setting Eensweg, sekarang…”

Sementara Riku yang terbaring di kasur menggeliat dalam penderitaan, ShuVi merawat dia.

Dia berpura-pura tegar di depan Coron, tapi kebenarannya semuanya seperti yang Coron tunjukkan.

─̶─Untuk permulaan, bahkan kulit terbakar yang terkonstaminasi oleh tulang elemental sendiri, dudah menyebabkan penyakit serius berkelanjutan.

Jika itu manusia maka menjadi tidak bisa berdiri sudah jelas─̶─malahan, sebenarnya, berdiri sudah tidak mungkin.

“…Tidak, apa…Prediksi Riku, tidak, salah. Sebuah serangan, tidak akan dimulai, segera……” “……tapi…”
“…Jika kamu, istirahat sebentar…satu, hari penuh…tidak apa…jika itu Riku.”

─̶──̶─Seperti biasa, istriku mengatakan hal-hal gila tanpa ragu. Meskipun Riku tersenyum pahit, dia─̶─
“…Itu, benar…maka hari ini aku akan berkonsentrasi pada pemulihan, mari pergi keluar untuk men-setting besok.”

“…un”

“Hey ShuVi…maaf, karena memperlambatmu.” “…Riku, sekarang, tertidur…bukan, memperlambat.”
─̶─Riku memberi sebuah senyum pahit, dan bahkan itu membuat sebuah rasa sakit tajam pada seluruh tubuhnya.

“Kalau begitu aku punya satu permintaan. Karena hari ini, aku akan tidur dan berusaha untuk pulih─̶─bisa kau genggam tanganku?”

Seolah mencoba untuk menahan rasa sakit, dia memahami artinya.

Pada saat yang sama─̶─itu juga penekanan ‘jangan pergi sendiri’─̶─ShuVi yang sekarang memahami itu juga.

“……Un. Aku akan selalu, menggenggamnya. Santai saja…dan istirahatlah…Riku.”

─̶──̶──̶─,

“Hey, ShuVi.”

Dia masih tidak bisa tidur kan. Riku bertanya. “…un”
“…Terima kasih. Tanpa ShuVi, aku tidak akan dapat melakukan ini.” “…Masih, belum…berakhir.”
“Kau benar…tapi, bahkan di titik ini, jika ShuVi tidak disini aku tidak akan dapat sejauh ini.”

─̶─Itulah sebabnya, Riku berkata, sambil menutup matanya, “Terima kasih, karena datang untuk menemuiku…dan juga…”
Dia penasaran apakah Riku mengantuk, Riku menjatuhkan nada suaranya, sementara napasnya menjadi tenang.

“Aku sangat, mencintaimu…”

…Sesakit apa rasa sakit dari erosi tulang elemental menyiksa Riku, dia penasaran.

Meski begitu hanya dari ShuVi menggenggam tangannya, Riku mulai tertidur dengan tenang.

─̶─ShuVi berpikir. ShuVi─̶─[menyukai] Riku.

Tapi deskripsi dari emosi [cinta] masih─̶─mustahil.

Tidak dapat menjawab kata-kata itu secara mengejutkan, sangat membuat frustrasi. Meski begitu, dia tahu─̶─apa yang harus dilakukan. Dia tidak bisa membiarkan Riku mati.
Riku akan hidup delapan ratus Sembilan ratus satu tahun lagi. Jika dia meraih [Star Grail], itu pasti akan terjadi.

─̶──̶─Itulah sebabnya.

“…Maafkan, aku…Riku…aku akan, segera…kembali…” Untuk sekarang─̶─dia melepas, tangan itu.

─̶─Part II END─̶─


Prev | ToC | Next