Tolong matikan adblock dan script blocker Anda untuk melihat halaman ini.

─̶─Jika ingin meng-COPY tolong sertakan sumber :D─̶─


Penerjemah : D.Blank13th


Chapter 5

1÷0=Etherealness

Part IX


“─̶─Jangan, meremehkan kami-nya─̶─dasar bongkahan logaaamm!!”

Melanjutkan perjalanan ke area singgasana Artosh sampai pangkalan tahanan, teriak Azriel.

Pedang cahaya yang tak terhitung jumlahnya dilepaskan dengan memeras sedikit kekuatan yang tersisa mewarnai langit merah menjadi putih, dan berhasil menangkap banyak sosok musuh.

Hampir tidak terlihat, banyak Ex-Machina yang mengeluarkan cahaya biru dan meledak.



─̶─[Divine Strike]─̶─keluaran terbesar.

Ini adalah efek sampingnya. Hampir setiap Flugel kehilangan kekuatan mereka, dan ada pula yang tidak bisa bergerak.

Seolah mengincar itu─̶─tidak, dengan waktu yang pastinya menargetkan itu.

Kumpulan pasukan mesin melonjak, nampak benar-benar menutupi langit.

Apa yang mendekat adalah seluruh pasukan, yang dengan hanya seperempat dari kekuatannya, membantai Aranreiv, salah satu dari <Raja> Draconia.

Beberapa yang memiliki sejumlah kecil kekuatan yang tersisa dari keseluruhan unit adalah, Azriel dan satu bagian dari Flugel.

Dan serangan Avant-Heim saja, mereka diterima dan ditembak dengan mereka tapi─̶─ada batasnya.

Artileri anti-udara terus menembaki Ex-Machina.

Tapi kumpulan pasukan mesin yang diserang, nampak tidak peduli dengan kerusakan mereka.

─̶─Mungkin itu yang Jibril katakan juga, sebuah persenjataan yang meniru [Far Cry]

Aranreiv.

Dengan masing-masing menyapu secara bersamaan─̶─beberapa Flugel yang memiliki kekuatan tersisa untuk bertarung akan langsung terhembus.

Yang tidak dapat bergerak─̶─yaitu yang mereka simpulkan tidak bisa menjadi hambatan, mereka bahkan tidak berbalik ke arah mereka.

Daripada itu, apa yang mereka rencanakan.

Bahkan armada persekutuan yang menganggap ini sebuah kesempatan dan pergi menyerang, menderita serangan dari Ex-Machina.

Mereka jelas, tidak ingin membunuh. Mereka hanya mencuri kapasitas pertarungan armada.



─̶─[Jangan melawan. Kami tidak ingin membunuh sebisa mungkin.]─̶─

Seolah mengatakan itu, kawanan mesin mencoba untuk lewat dan berada di samping lutut Artosh.

“...Apa─̶─kau, main-main-nya...kumpulan sampah-nya─̶─!!” Dia tahu kemana tujuan mereka.
Langsung─̶─ke area yang dipaksakan oleh singgasana Artosh-sama.

“Dengan patuh, biarkan, Lord terbunuh─̶─apakah kau mengatakan hal seperti itu-nya kau bongkahan logaaam!”

Cahaya halo dari Azriel yang meneriakkan itu, terdistorsi dan roboh secara tidak teratur.

Kawanan Ex-Machina yang mendekat─̶─dia mengangkat tangannya ke arah ruang di depannya.

“Serangan Kami(Flugel) hanya [Air Strike]─̶─kalian pikir kami idiot yang hanya mengingat satu hal-nya!”

Dalam sekejap, ruang di depannya meledak.

Dia membuat aplikasi dari [Shift] Flugel─̶─bekerja di ruang.

Ruang yang memiliki lubang yang dibuka secara paksa, ayunannya memutar ke depan, menghancurkan segalanya.

Ruang berputas, terdistorsi, dan semua bongkahan logam di daerah efeknya berubah menjadi potongan rusak.

─̶─Dalam serangan itu berapa lusin unit yang tertelan kedalamnya......namun, itu adalah batasnya.



“─̶─Haa...haaa...haa...!”

Menyandarkan punggungnya ke pintu yang menuju area singgasana, Azriel juga, seperti Jibril.

Berlebihan menggunakan kekuatannya, berubah menjadi bentuk anak kecil, dan kehabisan napas.

─̶─Meski begitu aku tidak akan membiarkan siapapun melewati ini, Azriel memandang ke depan namun, kepada telinganya.

Sebuah suara keputusasaan melayang.

“─̶─Dari Proofer [Unit Analisis] kepada Bepher [Unit Komando]...prinsip [Shift] dari Flugel─̶─Analisis Selesai.”

“─̶──̶──̶─!!!”

Jadi alasan wajahku sangat pucat karena ini ya. Azriel terlambat menyadari kesalahannya sendiri.

Para Ex-Machina─̶─menganalisa, dan membuat peralatan yang meniru “serangan” yang mereka terima.

Karena bekerja sendiri [Shift] tidak dapat dianalisa hingga sekarang─̶─namun sekarang itu digunakan sebagai serangan.

Apa maksudnya itu─̶─ditegaskan oleh suara komunikasi berikut.

“─̶─Dari Zweihen [Unit Peneliti] kepada mesin yang tersisa─̶─Penunjukan Shura-Pocrifen [Epigrafi Tiruan – Heavenly Shift] Selesai, Membagikan.”

Pada saat yang sama di belakang Azrael─̶─sebuah kilat cahaya melewati dan menembak

jatuh pintu yang mengarah ke area singgasana.

“Titik target divisualisasikan. Membagikan ke semua mesin─̶─netralisasi musuh sudah dilakukan dengan begitu─̶─teleport ke sana.”

“Sia─̶─!”

“─̶─<Lossen>─̶─Shura-Pocrifen [Epigrafi Tiruan – Heavenly Shift]!”

Bahkan tanpa memberi Azriel waktu untuk menyesali kesalahannya, Ex-Machina yang mengatakan itu, menghilang dari pandangan.

Jangankan terbang, bahkan berjalan saja sepertinya sudah tidak mungkin, meskipun begitu.

Seolah merangkak, ke arah pintu yang tertembak...dia pergi ke arah Lord-nya.

─̶─Part IX END─̶─


Prev | ToC | Next