Tolong matikan adblock dan script blocker Anda untuk melihat halaman ini.

─̶─Jika ingin meng-COPY tolong sertakan sumber :D─̶─


Penerjemah : D.Blank13th


Chapter 5

1÷0=Etherealness

Part VIII


<─̶─Dari Eitihi [Komandan Semua Unit Terhubung] kepada─̶─>



<Julius / Karfma / Luis / Marta / Nolto / Otto / Econ / Paula / Cuvre / Rihalat / Samuel / Shulle /

Estze / Theodor / Ullyhi / Yuber / Vil / Viem / Ikusati / Ipsilon / Tzaharia─̶─kepada sisa [Seluruh Gugus] sembilan ribu seratus tujuh puluh tujuh mesin.>

<─̶─Befehl ist nun Ein. Dengan mempertaruhkan jiwa yang diberikan oleh Player [Unit Warisan] ShuVi ini, kita akan membantu Willer Riku─̶─yakni. Pengunduran diri [Esensi] Old Deus Artosh. Abaikan kerusakan pemusnahan universal tapi tanpa bunuh diri...Kebetulan aku akan menyelesaikan perintah ini dengan menambahkan kata-kata yang tidak cocok dengan Ex-Machina─̶─>
(TL Note: “Befehl ist nun Ein” adalah bahasa Jerman untuk “Perintahnya hanya Satu”.)

<─̶─Hidup tanpa nyawa, pergi tanpa nyawa─̶─kita berangkat dengan  nyawa─̶─Aus>

<<<JAWOHL─̶─!!>>>

Eitihi mendengus dengan cara yang tidak cocok dengan Ex-Machina dan meminta maaf atas [kebohongan] itu.

Maafkan aku Willer. Dengan Flügel, Avant-Heim (Phantasma), dan Old Deus sebagai musuh setelah [Divine Strike].

Untuk mengupas [Esensi] Artosh tanpa membunuh siapapun itu mustahil─̶─bahkan menundukkannya pun terlihat sangat sulit.

Kumohon─̶─Aku harap kau berpikir seperti ini. Alat tidak berperasaan kehilangan kendali sendiri.

“Seluruh mesin, wewenang untuk penggunaan persenjataan, larangan dilepas─̶─!”

[[─̶─<Lossen>...Einde-Pocrifen [Epigrafi Tiruan – Raungan Naga Sejati]─̶─!!!]]

─̶─Part VIII END─̶─


Prev | ToC | Next