Tolong matikan adblock dan script blocker Anda untuk melihat halaman ini.

─̶─Jika ingin meng-COPY tolong sertakan sumber :D─̶─


Penerjemah : D.Blank13th


Chapter 5

1÷0=Etherealness

Part XV



Sambil bercucuran air mata, Coron bergerak menuju meja seolah merangkak.

Dan kemudian─̶─Seperti [Wasiat] Riku, dia menempatkan bidaknya, dan berkata.
“...Skak...Mat...benarkan. Riku...”

Menyeka air matanya dengan lengan bajunya, Coron berdiri.

─̶─Apa yang dipercayakan padanya...ada banyak hal yang harus dilakukan, pikirnya.

Dia tidak memiliki waktu untuk menangis lagi, pikirnya.

Juga demi tidak membiarkan apa yang diciptakan oleh Riku dan yang lain menjadi sia-sia─̶─

Pertama adalah Riku dan ShuVi...semua basis yang mereka punyalah, yang membuat [Ghost] ada di dunia ini.

Semua rekaman dan catatan, dan gulungan─̶─pasti semuanya terbakar.

Semua rekaman manuver rahasia, pasti dihapus tanpa sisa.

Bahkan tidak mengubah dunia dari sekarang─̶─tidak melibatkan siapapun. Demi membuat mereka berpikir kalau mereka itu tak berarti dan lemah.
─̶─Demi “yang berikutnya”. Dan kemudian demi “yang setelahnya”.

Melihat batu biru yang terukir nama mereka bertiga, Coron berkata.

“Hey Riku, ShuVi...kalian berdua benar-benar hebat...kalian mengerti?”

─̶─Memang Riku yang menyiapkan [Game] ini.

Dari poin ketika ShuVi dan Riku mati, kalau dilihat dari samping, game ini seri. Tujuannya selesai tapi, itu karena dia kalah dalam [Game].
“Tapi, memang seperti yang Onee-chan pikirkan...kalian berdua, sangatlah hebat.”


─̶─Mereka menantang para Dewa, dunia. Bahkan tanpa dirasakan sekalipun.
Tanpa meninggalkan sisa satupun.

Mereka mengakhiri perang besar abadi yang terus berlanjut─̶─hanya dalam dua tahun. Tidak menyisakan ingatan maupun catatan, bahkan tidak menjadi legenda.
Memutar-mutar mitos yang pastinya tidak akan tenggelam...demi “yang berikutnya”. Apakah itu kekalahan?
Coron pastinya tidak berpikir begitu.
Kalau ini bukan sukses, kemenangan besar, kemudian apa ini. “...Tapi, ini aneh...kenapa ya......”
Meskipun kupikir ini sudah terlambat untuk ini─̶─mungkinkah.

Mungkinkah ini benar-benar, perasaan yang selalu Riku rasakan, dia heran. “...Kenapa, sefrustasi ini...sih...!”
Aku sudah memutuskan untuk tidak akan menangis lagi─̶─itulah sebabnya.

Kemudian, seolah menyandar di dinding, Coron pergi, menutupi wajahnya.


─̶──̶──̶──̶─..........

“─̶─Itu karena, game nya belum berakhir.”

Di ruangan kosong di mana Coron berangkat tadi.

─̶─Sejak kapan, seorang anak laki-laki yang mengenakan topi besar di kepalanya berdiri di sana.

Di sampingnya adalah dodecahedral berbentuk bintang─̶─membiarkan [Star Grail] mengapung, anak  laki-laki itu memiliki senyum nakal.

Dia berjalan dan mendekati papan catur─̶─dan perlahan, menggerakkan Ratu Hitam, dan berkata.

Dan kemudian─̶─membenarkan kesalahpahaman Coron.

“Ini bukan Skak Mat─̶─ini Skak, tau...tapi dengan ini...”

Itu benar, anak laki-laki itu memandangi papan, dan membayangkan gerakan yang bisa diambil saat ini.

Dia mengeluarkan senyuman, tidak peduli bagaimana dia menggerakkan bidaknya─̶─tidak akan ada kemajuan selain langkah berulang.

“Jadi aku dibawa ke Skak Abadi...ini pertama kalinya kan, kau seri denganku.”

Jadi hingga akhir, hingga paling akhir, dia─̶─tidak menyerah.

 Bahkan dalam ketertinggalan luar biasa, setidaknya hanya dengan ini, aku akan membalasmu─̶─


─̶─Hey─̶─mari bermain game lagi...berikutnya pasti, akan kutunjukkan kalau aku akan menang, lihat...

─̶─Bersama dengan ShuVi...pa,s......ti...


Memikirkan kembali saat itu, anak laki-laki itu─̶─Old Deus itu lahir dari dan dipercayai hanya oleh dua orang.

Orang yang pada hari itu Riku muda lihat dalam kegelapan, Gamer Terkuat yang tak terbayangkan.

Menunjukkan ketidak takutan dan kelancangan, dan juga─̶─senyum gigih, dia mengangkat [Star Grail].


─̶──̶──̶──̶─...........

Setiap dan semua bentuk kehidupan cerdas di dunia ini, diciptakan oleh banyak Old Deus.

─̶─Satu-satunya...perkecualian adalah manusia.

“Tidak diciptakan oleh siapapun, tidak diinginkan oleh siapapun, tidak diharapkan oleh siapapun. Mereka adalah satu-satunya ras yang, hanya dengan kehendak mereka, dari binatang mereka berdiri dengan dua kaki, dan menjangkau kecerdasan, oleh karena itu─̶─ras tanpa nama─̶─manusia.”

Hanya mereka yang berhasil mengakhiri perang gersang dan tak memiliki tujuan. Meskipun hasilnya berakhir menjadi gunjingan─̶─hanya mereka yang berhasil.
Bisakah kau membicarakan mereka, sambil mengatakan kalau mereka itu selevel binatang?─̶─Pastinya tidak.

“Itulah sebabnya Aku, sebagai Tuhan Tunggal akan menganugerahkan kalian sebuah nama─̶─Immanity (Ras Manusia)...[Immunity].”

Mereka menimbun pengetahuan, mendapat toleransi, dan pastinya tidak berhenti melawan, bahkan tidak menyerah hingga orang terakhir.

Akhirnya mereka berhasil menghentikan perang (penyakit) para orang bodoh, dimana sistem imunitas nya bintang itu sendiri.

Konsep dari evolusi, kemungkinan tak terbatas─̶─bagi ras yang menyembunyikan

itu di dalam tubuh mereka, itu adalah nama yang cocok. Dan kemudian, Tet terus tertawa, “Kalau begitu─̶─mari lanjutkan game nya.”
Terus menerus seri karena langkah yang berulang-ulang juga menyebalkan jadi, seperti yang mereka inginkan─̶─

“Yang bisa dinikmati semua orang, dan tidak akan ada yang mati, akan kusiapkan game seperti itu, dan akan kutunggu ok.”

Di dunia ini─̶─tidak ada siklus reinkarnasi.

Meskipun begitu mereka terus mempercayai “yang selanjutnya” hingga akhir─̶─Aku juga akan mencoba mempercayainya. “Nah─̶─kalau begitu.”
Mengatakan itu, Old Deus terlemah dan terakhir mengangkat [Star Grail].

Dan mengumumkan, dengan suara yang mencapai segala hal ciptaan di atas dan di bawah surga.

Kalian para Exceed [Keenam belas Ras] yang mengaku cerdas─̶─!

─̶─Dan kemudian legenda ini tidak akan pernah tenggelam.

Sekarang lanjutkanlah, bawakan menuju legenda yang akan terus dibicarakan─̶─dengan kata lain.


Membawa Ashieit (Aturan Warisan), Tidak dari Aschent (Persetujuan Keenam belas Ras).

Berdasar atas Tahta (Ashente) dari Tuhan Tunggal, akan menetapkan [Sepuluh Sumpah]

Sekarang lihatlah. Hari ini, pada hari ini, dunia berubah.


─̶─Aschente<Bersumpah pada  Ikrar>─̶─!!!

─̶─Part XV END─̶─


Prev | ToC | Next