Tolong matikan adblock dan script blocker Anda untuk melihat halaman ini.

─̶─Jika ingin meng-COPY tolong sertakan sumber :D─̶─


Penerjemah : D.Blank13th


Chapter 5

1÷0=Etherealness

Part X


Benar saja, apa yang menyambut Eintihi yang berteleportasi ke titik tujuan adalah, sebuah tubuh besar.

Itu adalah pertama kalinya dia memvisualisasikan─̶─untuk benarnya, di masa lalu tidak ada mesin yang memvisualisasikannya dan membagikan data pada waktunya.

Oleh karena itu perbandingan tidaklah mungkin. Tapi mereka tahu bahkan tanpa membandingkan. Perasaan eksistensi yang luar biasa itu sedang duduk di atas singgasana.

Dia sedang, dalam situasi ini─̶─tidak sopan, sombong, dengan alami, menopag pipinya dengan sepasag mata emas yang ganas.

Semuanya mengumumkan bahwa dialah yang terkuat, Dewa Perang, juga sasaran─̶─[Old Deus Artosh].

Di depan Eintihi, diikuti oleh mesin satu mesin, dan kemudian yang lain, dan begitu pula kawanan Ex-Machina terus meningkat saat mereka melakukan teleportasi─̶─

“─̶─Aku izinkan. Sebutkan namamu.”

Artosh meminta, dan dengan satu kalimat, ruang bergoyang, dan semua perangkat pengamat mengalami variasi.

“<Menolak> Alat tidak menyebutkan nama mereka.”

Dengan jawaban Eintihi, [bodoh], Artosh tertawa seperti itu dan waktu berdecit.

“Untuk apa meminta nama dari sebuah alat (tangan). Aku meminta nama dari [Musuh] diriku.”

“─̶──̶──̶─“

Eintihi tidak menjawab. Dari awal tidak mungkin dia dapat menjawab.

Diam, hanya memahami situasi perang, dan kemudian menunggu kedatangan mesin yang bisa berperang.

Potensi perang yang tersisa─̶─delapan ratus tujuh puluh dua mesin─̶─mesin yang dapat membagika Shura-Pocrifen [Epigrafi tiruan – Heavenly Shift] hayalah tujuh ratus satu mesin.

Dengan kata lain, bahkan jika semua mesin menghasilkan potensi perang terbesar adalah tujuh ratus satu mesin─̶─itu tidak memenuhi dua [gugus] asli.

Untuk berpikir bahwa hanya Flugel yang kelelahan, dan satu Phantasma akan menghapus sebanyak ini─̶─Eintihi tersenyum pahit.

Sama seperti yang Willer tunjukkan, matematika adalah alat yang tidak lengkap, meskipun mesin yang mengenali itu adalah pembicaraan yang ironis.

Sambil memikirkan itu Eintihi terus diam tanpa kata, tapi Artosh, “Hm, benar. Tidak apa.”
Lebih seperti, senyumannya semakin dalam.

“Lawan dari guntur terkuat di dunia selama tiga ribu tahun, adalah yang terlemah dan terbengkalai oleh segala hal di dunia─̶─itulah yang alami.”

Dan kemudian, dia berhenti menopang pipinya─̶─

“Aku lelah menunggu─̶─prajurit yang menjadi [Musuh] diriku.” Artosh berdiri, dari singgasananya. Hanya dengan itu─̶─

<Dari Eintihi kepada semua mesin yang tersisa...apakah ini ketidakteraturan dari mesin ini?>

Alat pengamat Ex-Machina, semuanya─̶─menunjukkan “peningkatan massa” Artosh.

Salah, itu juga tidak benar. Tidak masalah secara optik, pria di depan mereka hanya berdiri.

─̶─Koreksi. Jumlah energi yang dia kenakan meningkat─̶─sekali lagi koreksi. Bukan energi, yang meningkat jelas merupakan informasi keberadaannya sendiri. Seolah ada sesuatu yang tidak ada yang mencoba untuk ada.

Tapi tujuh ratus satu mesinyang pada akhirnya berkumpul di area singgasana, semua mesin itu menjawab.

─̶─<Nein>, kata mereka. Semua mesin mengamati hal yang sama.
(TL Note: Nein adalah bahasa Jerman untuk “tidak”.)

Itu tidak mungkin benar. Itu akan melawan semua hukum termodinamika. Sihir adalah, pengoperasian elemen tidak lebih dari mendistorsi hukum fisika dari dalam kisaran pertukaran energi. Itu bukan pembicaraan yang perlu dijawab dengan penjelasan.

Tapi─̶─semua sensor dari semua mesin baru saja, memberi kesimpulan yang sama─̶─dengan kata lain.

Massa-nya meningkat─̶─konsep yang melanda dunia, langit, dan bumi, sekali lagi muncul dan terbentuk.

<Itu tidak mungkin─̶─apa yang terjadi...!>

Tepat setelah Artosh menggunakan [Divine Strike]─̶─untuk waktu biasa dia seharusnya tetap bertahan dengan kurang dari 12% kekuatannya.

Semua Zeus [Unit Pengamatan] dan Proofer [Unit Analisis] menghitungnya sebagai konsensus─̶─sekalipun.

Artosh berkata, seolah membaca pikiran itu─̶─atau mungkin dia benar-benar membaca pemikiran mesin itu.

“─̶─Yang terkuat adalah yang terkuat dan oleh karena itu dia yang terkuat. Apa

artinya adalah ada peningkatan dan penurunan kekuatan?”

─̶──̶──̶─,

Eintihi dengan jujur mengakui, aku mengerti sekarang.

Itu benar-benar tidak masuk akal tapi, sebagai mesin yag sekarang mendapatkan perasaan, terhadap itu dia menjawab ”benar”.

─̶─Konsep [Terkuat]. Jika memang begitulah, mesin yang mendapat pemikiran [Hati].

Dengan mengasumsikan bahwa pekerjaan serupa adalah pekerjaannya, sebuah hipotesis tunggal diturunkan darinya.

Itu adalah, sesuat yang sudah lama tidak jelas.

<”Konsep” yang didapat “ku”. Itu─̶─bukan hukum yang memiliki kehendak?> Dengan kata lain [Esensi] adalah─̶─
“Itu bukan sesuatu yang harus diperhatikan. Yang kuat adalah diriku sendiri, yang lemah adalah segalanya selain diriku.”

Melawan Artosh [Terkuat] yang mengatakannya dengan ganas, tapi sambil sedikit mendengus, Eintihi menjawab sambil tersenyum pahit.

<Semua mesin. Mesin yang pikirannya sedang dibagikan, jika kau berhasil selamat maka selidiki lagi hipotesis ini.>

<Jawohl.>

Jika [Esensi] sama seperti hipotesis ini maka, penaklukan Artosh (konsep di depan matanya)─̶─secara teori tidak mungkin.

Tapi─̶─Eintihi bertanya.

<Kepada seluruh Zeus [Unit Pengamatan] dan Proofer [Unit Analisis]─̶─apakah [Esensi] “ada secara fisik, dan konfirmasinya itu mungkin”?>

<<<─̶─Bejahend.>>>
[TL Note: “Bejahend” adalah bahasa Jerman untuk penegasan/ya/benar.)

Maka─̶─tidak ada perihal.

“Semua mesin, apa yang Player [Unit Warisan] kumpulkan, Melawan Algoritma Petarung yang Tidak Diketahui─̶─<Lossen>─̶──̶─!”

Raksasa di depan mata kini terus melanjutkan meningkatkan massanya─̶─konsep─̶─fenomena, atau mungkin juga sebuah hukum.

Di depan Dewa yang benar yang sepertinya akan membesar sampai dia menutupi langit dan bumi, Eintihi mengeluarkan suaranya dan memerintah.

Pada titik sekarang, itu bukan sebuah hipotesis. Menghitung potensi tempur musuh tidaklah mungkin.

Lalu apa yang harus dilakukan─̶─kita harus bergerak seperti perintah jiwa [Hati] yang kita dapatkan.

Dengan kata lain─̶─jika musuh tidak diketahui maka, asumsikan segala sesuatu yang tidak bisa diasumsikan.

Jangan coba pahami jangan coba hitung─̶─apa yang harus dipercaya sampai akhir adalah sensasi saja─̶─bukankah itu benar, Player [Unit Warisan].

─̶─Di dalam Avant-Heim, Area Singgasana.

Di depan “Dewa”, tujuh ratus satu─̶─mesin berbicara, yang dengan kehidupan menjerit.

<[Sasaran, Esensi Artosh]─̶─ubah fenomena dalam milidetik, asumsikan bahwa bahkan konversi hukum itu mungkin─̶─>

─̶─Kemudian.

<Sementara itu, bereaksi sebanyak mungkin pada setiap setengah detik─̶─Aku bertanya pada kalian mesin. Apakah tidak mungkin bagi kita (Ex-Machina)?>

<<<DENIAL(Menolak)!!>>>

Itu benar─̶─tidak peduli apa keberadaan itu─̶─tidak peduli hal (konsep) apa pun itu.

<Jika itu berbahaya (ada) maka kita akan sesuaikan (hancurkan)─̶─itulah kita (Ex-Machina). Aku berharap yang keberuntungan terbaik untuk kalian mesin, Aus!!>

<<<JAWOHL!!>>>

Kepada [Musuh (Dewa)] yang bahkan sekarang sedang membesar dan terwujud, semua mesin bekerja sama dan berteriak seketika.

“─̶─<Lossen>─̶─!!!”
Dan kemudian, melihat dengan penuh harap pada kawanan Ex-Machina yang menyerang─̶─Artosh baru saja─̶─mendeklarasikan, dengan suara yang sepertinya bergema sampai benua itu.
“Sekarang, [Esensi] diriku ini─̶─kau bisa tunjukkan kepada dunia intisari perang, wahai [Musuh Alami (Terlemah)] yang kutunggu─̶─!!”

─̶──...

─̶──̶──̶─......

─̶─Part X END─̶─


Prev | ToC | Next